bppptegal.com

Sejarah Warteg Kharisma Bahari

Sejarah Warteg Kharisma Bahari

Siapa yang tidak kenal warteg / Warung Tegal yang tersebar luas di berbagai titik ibukota, Warteg Kharisma Bahari yang terbesar di Jakarta, Warteg Kharisma Bahari ternyata adalah sebuah bisnis franchise /  kemitraan yang mana jatah hasil 50:50 bersama dengan Kharisma Bahari Group

Semu proses baik dari operational, marketing dan finance supaya mitra dari Kharisma Bahari Group mendapatkan keuntungan. Nah dibalik banyaknya Warung Tegal Kharisma Bahari yang terkenal di Indonesia ini bagaimana ya kisah perjalanan pendiri perusahaan kemitraan tersebut? Langsung aja disimak penjelasan dibawah ini

Warteg atau Warung Tegal adalah tempat makan yang tersebar di seluruh tempat di Indonesia. Beragam menu makanan yang dijual bersama dengan harga terjangkau menyebabkan warteg punyai banyak peminat. Salah satu warteg yang telah punyai ratusan cabang adalah Warteg Kharisma Bahari.

Warteg Kharisma Bahari pertama didirikan tahun 1996. Selama 27 tahun beroperasi, kini Warteg Kharisma Bahari atau dikenal bersama dengan sebutan WKB ini telah punyai 800 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. WKB termasuk punyai lebih dari 100 partner yang menjadi mitranya.

Profil Pendiri Warteg Kharisma Bahari

Sayudi adalah pendiri Warteg Kharisma Bahari. Ia adalah anak keenam dari tujuh bersaudara buah cinta pasangan H. Sobari dan Hj. Soliha. Pendidikannya cuma sampai Sekolah Dasar (SD) saja. Setelah itu, Sayudi atau akrab disapa Yudi menolong orangtuanya bertani di rumahnya yaitu di Tegal.

Saat berumur 20 tahun, Sayudi bersama dengan kakaknya memastikan untuk bekerja di Jakarta. Ia mau melaksanakan apa saja demi mendapatkan uang. Tak heran kecuali ketetapan tersebut termasuk nekat. Sayudi pun meniti pekerjaan sebagai pedagang asongan di samping warteg punya kakaknya. Pekerjaan tersebut menyebabkan Sayudi mesti selamanya siaga andaikan petugas sewaktu-waktu merazia pedagang asongan.

Tahun-tahun berlalu, Sayudi berpikir lebih baik berjualan di warteg layaknya kakaknya daripada menjadi pedagang asongan. Ia kemudian membuka warteg pertamanya di Jakarta Selatan bersama dengan nama “Modal Mertua (MM)”.

Nama tersebut bukan tanpa alasan. Mertua Yudi meminjamkan modal untuk bisnis Yudi bersama dengan meminjamkan sertifikat rumahnya kepada bank.

Usaha Sayudi tidak berjalan baik-baik saja. Ia sempat gulung tikar dan memastikan kembali menjadi pedagang asongan. Yudi mengawali bisnis wartegnya kembali bersama dengan mengambil alih warteg temannya yang termasuk nyaris gulung tikar.

Yudi mobilisasi bisnis warteg tersebut kurang lebih selama 10 tahun. Setelah itu, Yudi memastikan untuk membuka warteg sendiri bernama Warteg Kharisma Bahari. Di samping itu, Yudi termasuk mendirikan kemitraan bernama Warteg Kharisma Bahari Group.

Rencana kemitraan pun awalannya tidak disengaja. Yudi merasa cabang bisnis yang dikelola karyawannya tambah berantakan dan minus. Dari situ, Yudi pun mengajak kawan atau keluarga yang mengidamkan membuka warteg bersama dengan jatah hasil 50-50.

Kini, Warteg Kharisma Bahari telah tersebar di seluruh wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang, Purwokerto, Kudus, dan Palembang.

Nah bagi kalian yang tertarik bersama dengan kemitraan bersama dengan Kharisma Bahari Group dan mengidamkan mengerti skema dari kemitraan tersebut kalian bisa menghubungin nomer yang tertulis pada bagian web Kharisma Bahari Group. Kharisma Bahari Group punyai beberapa skema kemitraan dari kemitraan terlepas sampai beberapa skema kemitraan sinergita yang mana smua dibantu pengelolaan oleh management dapat kalian lihat di bppp-tegal. . Untuk selagi kemitraan baru terbuka di beberapa kota tersebut Jabodetabek, Bandung, Semarang, Purwokerto, Kudus, dan Palembang.

Jadi buat kalian yang mau membuka usaha, tertarik membuka namun risau mengawali dari 0 segera aja kalian bisa bekerja mirip kemitraan bersama dengan Kharisma Bahari Group

https://www.inspurrations.com/ bonus new member